Selasa, 23 September 2014

Tari Merak

http://2013.icoict.org/wp-content/uploads/2012/08/Tari-Merak-580x250.jpg
Tari Merak adalah tari kreasi baru berasal dari Jawa Barat yang diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950 yang kemudian direvisi oleh Dra Irawati Durban pada tahun 1965. Pada tahun 1985 Dra Irawati kembali merevisi koreografi tari merak dan pada tahun 1993 Dra Irawati mengajarkan langsung kepada Romanita Santoso.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWm3FIiK42ABoxc0qigkcR6GospbPFeKWiHCskvsvTd7JAH2PHg92VjbNyhBsxPqDEJXhQyv9-RPrf3V3EdTi55CF-inJGrmXTvazzPLOSpHY0lgIDubgGEluZ6j1LUbSRMhxRgh6jWYSK/s200/tari%2520merak%25202.jpg
Walaupun Tari Merak dibawakan oleh wanita tetapi sebenarnya menggambarkan tingkah laku burung merak jantan. Burung merak jantan mengembangkan ekornya yang dipenuhi bulu-bulu panjang yang didominasi berwarna hijau dan biru untuk memikat burung merak betina.

Tari Merak menggunakan kostum warna warni dengan sayap yang dipenuhi payet yang dapat dibentangkan oleh penari seperti ekor burung merak yang sedang mekar. Pada kepala penari juga menggunakan mahkota yang memperkuat citra burung merak.


Tujuan Tari Merak sebagai persembahan untuk para tamu yang hadir dalam acara resepsi pernikahan, tarian penyambutan untuk rombongan pengantin pria ketika menuju pelaminan dan sebagai tari penyambutan tamu agung.
Readmore »»

Kamis, 18 September 2014

Membuat Asbak dari Tanah Liat


Sumber : infouniqgue.blogspot.com

 Bahan Dan Alat
      Tanah Liat Secukupnya
      Pelumas (Minyak Goreng)
      Cat Kayu
      Pisau
      Papan Landasan
      Amplas

♞ Langkah Membuat 
     ☛ Siapkan Bahan Dan Alat yang diperlukan
     ☛ Ambil tanah liat sekepalan tangan
     ☛ Pukul-pukul tanah liat ke papan landasan supaya mudah dibentuk
     ☛ Lumuri dengan minyak goreng supaya tidak lengket
     ☛ Buat Lingkaran untuk baian luarnya, hati-hati jangan sampai bengkok 
     ☛ Dengan pisau, buat lubang tengah-tengahnya dengan hati-hati
     ☛ Rapikan dengan tangan dan oleskan kembali minyak goreng supaya tidak kering 
     ☛ Jemur di tempat teduh selama 1-2 hari dengan hati-hati supaya tidak pecah
     ☛ Setelah agak kering jemur dibawah matahari kira-kira 2-6 hari atau bisa juga di bakar
     ☛ Setelah benar-benar kering, amplas permukaan asbak agar menjadi halus
     ☛ Cat sesuai selera dan biarkan asbak menjadi kering

Sumber : sevena-grade.blogspot.com
Readmore »»

Membuat Kerajinan Anyaman Bambu

Sumber : balipers.com


Bambu, tumbuhan yang serba guna ini, banyak digunakan sebagai suvenir atau kerajinan dari bermacam-macam bentuk gantungan kunci, hiasan dinding, bingkai foto, bahan dasar untuk membuat angklung, sampai bahan dasar utuk rumah panggung. Selain itu, bisa dijadikan kerajinan anyaman bambu. Anyaman bisa dibuat dengan bahan pandan, rotan.

Bahan anyaman tersebut dipotong-potong memanjang dan tipis. Bambu pun harus dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis seperti pita. Ternyata, tidak semua bambu bisa dijadikan bahan untuk anyam-anyaman. Perkembangan zaman belum tentu selalu meninggalkan produk hasil perkembangan tempo dulu. Kerajinan anyaman bambu salah satunya.

Membuat Kerajinan Anyaman Bambu

Kerajinan anyaman bambu adalah seni merajut yang biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan yang memiliki serat yang dapat ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.
Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat yang masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, yang membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.
Anyaman merupakan seni tradisi yang sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.
Dalam dunia industi, biasanya anyaman dibuat dalam karya seni terapan, yaitu karya seni yang memiliki kaitan langsung dengan kehidupan manusia, mengingat seni terapan mempunyai makna guna dalam keseharian manusia dan lebih menekankan fungsi gunanaya tanpa meninggalkan fungsi nilai estetisnya atau keindahannya. Kerajinan anyaman pada umumnya memiliki lima jenis, yaitu:
  • Anyaman datar, dibuat datar pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banyak digunakan untuk tikar, dinding rumah tradisional, pembatas ruangan dan lainnya.
  • Anyaman tiga dimensi, berwujud benda tiga dimensi sebuah produk kerajinan. Kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu lampion, dan tempat wadah.
  • Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsinya seperti jarum. Dalam seni makrame, simpul menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan dalam membentuk sebuah karya kerajinan. Beberapa hasil kerajinan yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, mantel baju, kesetkaki, dan souvenir.
  • Anyaman Rapat. Disebut anyaman rapat karena irisan-irisan yang di tata membujur maupun yang di tata menyilang dianyam secara rapat. Secara garis besar anyaman rapat dibagi menjadi dua macam, yaitu anyaman datar atau sasak, dan anyaman kepar atau serong.
  • Anyaman Hias Jarang. Anyaman hias jarang adalah anyaman yang bisaa dijadikan bahan baku untuk membuat kap lampu, kipas, tas tangan, dan keranjang.

Kerajinan Anyaman Bambu Riau

Selain anyaman pandan, masyarakat Riau juga mnegenal anyaman bambu. Kerajinan ini terutama terdapat didaerah Kuantan Singigi, Siak, Bengkalis, Pelalawan, dan Kampar. Secara adat, anak gadis yang sudah baligh tidak lagi bebas berkeliaran di luar rumah. Umumnya mereka melakukan semua kegiatan di dalam rumah dengan istilah gadis pingitan.
Pada masa ini, mereka diajarkan berbagai keterampilan dan ilmu pendidikan lainnya. Disalah satu daerah yaitu di Desa Pertapahan, Kabupaten Kampar, anak-anak gadis wajib mengetahui bagaimana cara membuat barang keperluan adat, yaitu Tudung Sapi yang terbuat dari bambu.
Pada setiap upacara adat, terutama pada acara makan beradat, tudung saji ini memegang peranan penting sebagai tutup hidang bagi makanan untuk jamuan tokoh-tokoh adat dan ini merupakan adat budaya yang diwarisi turun temurun sampai kini.
Sedangkan di daerah lain, kerajinan anyaman bambu ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan antara lain alat penangkap ikan, dan hanya merupakan kerajinan membuat benda-benda keperluan rumah tangga yang umumnya untuk dipergunakan sendiri.

Cara Pembuatan Kerajinan Bambu

Pengolahan bambu untuk kerajinan anyaman bambu adalah dengan menebang pohon bambu, kemudian diraut dan dihaluskan baik kulit maupun isi. Lalu dikeringkan dan kemudian dianyam. Bambu yang sudah diolah dapat digunakan untuk membuat apa yang diinginkan perajin, seperti pembuat raga dan peralatan menangkap ikan seperti lukah, belat, sangkar atau sangkar ayam, sangkar burung, penampi beraa dan sebagainya.
Disamping itu, cara pembuatan anyama bambu yang lain, yang merupakan inovasi produksi perajin adalah bambu dewasa berukuran besar dan sama panjang ruasnya. Dilakukan pembekahan atau dibelah dan diserut hingga tipis lalu dijemur hingga kering. Bambu yag tipis dibetuk dengan meganyam dan diikat dengan rotan yang sudah diraut halus. Pekerjaan akhir adalah memberi zat pengkilat dengan menggunakan vernis atau pelitur. Berikut cara pengolahan kerajinan anyaman bambu untuk tudung saji.
  • Batang bambu yang diperlukan adalah yang masih muda, berdiameter besar dan beruas panjang.
  • Pohon di tebang dan dipotong-potong sesuai ukuran ruasnya.
  • Bagian luar dari daging bambu dibuang sehingga tinggal dibagian dalam yang telah tipis.
  • Bagian yang tipis ini di panaskan di perapian sehingga sebagian dalam bambu yang lain licin menjadi paring dan terkelupas dengan sendirinya.
  • Kemudian bambu dibelah sehingga menjadi lembaran yang tipis.
  • Lembaran yang tipis atau paring itu dicuci dan dijemur dengan panas matahari sampai kering agar menghasilkan bentuk melengkung.
  • Setelah kering, paring tersebut dipotong-potong sesuai dengan ukuran tudung sajai yang diinginkan.
  • Paring disusun bertinding atau berlapis dan dijahit satu sama lainnya dengan menggunakan kolindang benang hingga terbentuk bulatan cekung.
  • Pada bagian dalam dilapis dengan daun sangai mengikuti bentuk dari susunan paring yang sudah diikat dan dijahit.
  • Pada ujung sekeliling lingkaran diberi bingkai dari rotan yang sudah dikupas kulitnya, dan terbentuklah sebuah tudung saji.
  • Proses seterusnya adalah membuat lukisan dasar ornamen dengan menggunkan alat tulis kalam atau saga, yaitu alat tulis yang terbuat dari lidi pohon enau. Sedangkan bahan tinta adalah campuran dari getah jeruk dengan jelaga atau arang lampu teplok.
  • Selesai diwarnai, maka jadilah tudung saji yang diinginkan.
Dalam perkembanganya, kerajinan anyaman bambu tudung saji ini sudah dijadikan barang cenderamata dengan ukururan bervariasi, antara lain sebagai hiasan dinding dan lain sebagainya, dan banyak diminati oleh pembeli baik dari dalam maupun luar negeri.

Mengolah Bambu untuk Hiasan

Syarat kerajinan anyaman bambu:
  • Pilihlah bambu yang tidak terlalu tua, juga tidak terlalu muda.
  • Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua tiga ruas.
  • Simpan ditempat yang teduh dan tegakkan selama 5-6 hari.
  • Pilihlah bambu yang memiliki ruas yang panjang.
Bambu yang akan digunakan harus mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Adapun cara mengolahnya adalah sebagai berikut.
  • Bambu dipotong-potong sepanjang ruasnya dan buang masing-masing bukunya. Bila diperlukan bahan anyaman yang panjang dapat juga dipotong dan disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Buang, dan bersihkan bagian dalamnya. Membersihkan bambu bisa dengan ampelas kayu.
  • Irislah tipis-tipis sesuai dengan keperluan.
Bambu yang sudah diolah menjadi lembaran tipis seperti pita sudah dapat diolah menjadi bakul, kukusan, kipas dan lain-lain. Ada berbagai macam jenis anyaman seperti anyaman sasag, anyaman kepang, anyaman pasung, anyaman mata walik. Untuk berlatih anyaman, sebelum ke bahan bambu bisa dicoba terlebih dahulu dengan menggunakan bahan kertas. Agar lebih menarik, gunakan kertas warna-warni.
Tak hanya itu, bambu sebagai bahan baku yang bisa tumbuh di mana saja dan kapan saja, tidak akan habis selama kita mengerti makna melestarikan alam sengan segala penghuninya.

Berbagai Hiasan Berbahan Bambu

Seperti yang diungkapkan di atas kerajinan bambu bisa dipakai sebagai barang hiasan. Hiasan bambu tak kalah indahnya bila dibandingkan dengan hiasan-hiasan lain. Hiasan bambu banyak macamnya, dan tidak jarang pengrajin bambu banyak mendapat pesanan ke luar negeri. Ada hiasan bambu yang ditoreh, digambari dengan cat, ada pula yang yang disungging.
Untuk membuat hiasan bambu dengan digambari dan dicat, bukanlah hal yang sulit. Caranya sebagai berikut.
  • Potonglah bambu sesuai kebutuhan dan belahlah menjadi dua.
  • Bersihkan bambu dengan ampelas kayu dan haluskan (terutama bagian dalam).
  • Pada kedua belahan kayu tersebut buatlah gambar yang menarik, dan berilah warna sesuai yang diinginkan.
  • Kalau ingin bambu menjadi mengkilat, bisa dengan menyemprotkan atau memolesnya dengan vernis transparan. Vernis dicampur dengan air, jangan terlalu encer.
  • Untuk membuat hiasan bambu, bisa menggunakan bagian luar atau dalam.
  • Setelah selesai membuat gambarnya, buatlah gantungan dengan kawat kecil.
  • Hiasan bambu siap dipajang. Hiasan bambu bisa memberi aksen yang menarik di ruangan atau kamar Anda.

    Sumber : ormitamedia.com
Readmore »»
 

Discussions

LIKE US ON FACEBOOK